ahlan wa sahlan

Semalam bersama jibril dan mikail

Suatu hari rasulullah bertanya pada sahabatnya,’Di atara kalia apakah ada yang bermimpi ?’
Kami menjawab,
‘Tidak!’
Rasulullah lalu bersabda,
“tetapi aku tadi malam bermimpi. Aku didatangi 2 orang lelaki. Keduanya memegang tanganku dan membawaku keluar ke bumi suci. Tiba-tiba ada seorang lelaki sedang duduk dan seorang lelaki sedang berdiri. Lelaki yang berdiri itu memegang besi. Ia menancapkan besi itu pada rahang lelaki yang duduk hingga tembus ke tengkuk. Lalu melakukan hal yang sama pada rahang yang satunya. Kedua rahang itu remuk menjadi satu. Rahangnya pulih kembali seperti sedia kala dan lelaki itu kembali melakukan penyiksaan itu lagi.
Aku bertanya, ’Apa ini ?’
Kedua lelaki itu berkata, ’Ayo lanjutkan perjalanan!’
Kami meneruskan perjalanan hingga bertemu lelaki terlentang bertumpu pada tengkuknya. Di atas kepalanya ada lelaki berdiri memegang batu cadas atau batu keras dan licin dan menjatuhkan batu itu tepat pada kepala orang yang terlentang. Jika batu itu mengenainya, kepala itu hancur. Lelaki yang berdiri itu memungut kembali, dan tidak kembali pada orang yang terlentang kecuali untuk melumat kepalanya. Kepala itu lalu kembali pulih dan lelaki itu kembali melumatnya lagi.
Aku bertanya, ’Apa ini ?’
Kedua lelaki itu berkata, ’Ayo lanjutkan perjalanan!’
Kami meneruskan perjalanan menuju lubang seperti tungku. Atasnya sempit bawahnya luas. Di bawah dinyalakan api. Ternyata di dalamnya ada lelaki dan perempuan telanjang. Mereka dijilat nyala api dati bawah. Jika nyala itu mendekat mereka naik sampai hampir keluar. Jika nyala itu padam mereka kembali lagi ke bawah.
Aku bertanya, ’Apa ini ?’
Kedua lelaki itu berkata, ’Ayo lanjutkan perjalanan!’
Kami meneruskan perjalanan hingga sampai pada sungai dari darah. Di dalamnya ada lelaki berdiri dan di tengah sungai ada lelaki membawa batu. Ia mengahadap lelaki yag ada di dalam sungai hendak keluar ia melemparnya dengan batu pada mulutnya hingga kembali ke dalam sungai seperti sedia kala.
Aku bertanya, ’Apa ini ?’
Kedua lelaki itu berkata, ’Ayo lanjutkan perjalanan!’
Kami meneruskan hingga sampai di taman yang hijau. Di dalamnya ada pohon yang besar. Di bawahnya ada orang tua dan anak-anak kecil. Tiba-tiba ada lelaki dekat dengan pohon itu membawa api dan menyalakannya. Kedua lelaki itu membawaku naik ke pohon dan memasukkanku pada sebuah rumah yang tidak pernah kulihat sama sekali ada yang lebih baik darinya. Di dalamnya ada orang tua dan anak-anak kecil. Kedua lelaki itu membawaku naik dan memasukkan aku pada rumah yang lebih baik dan lebih utama dari rumah sebelumnya.
Aku katakan,’kalian berdua telah membawaku berkeliling malam ini. Kabarkalah padaku apa yang telah aku lihat!’
Keduanya menjawab,’Baik.’
’yang kau lihat dihancurkan rahangnya adalah seorang pendusta. Ia berbicara kedustaan. Kedustaan itu terus dibebankan padanya sampai setinggi ufuk. Ia akan disiksa demikian sampai kiamat.
Sedangkan orag yang diremuk kepalanya adalah orang yang diajari Allah al-Qur’an. Ia tidur tdak membacanya pada waktu malam da tidak mengamalkannya pada waktu siang. Ia disiksa demikian sampai hari kiamat.
Adapun yang kau lihat dalam lubang, mereka adalah para pezina. Yang kau lihat di sungai adalah para pemakan riba.
Sedangkan orang tua yang ada di bawah pohon adalah nabi ibrahim da anak-anak kecil yang disekitarnya adalah anak-anak manusia. Rumah yang pertama adalah rumah orang-orang yang beriman umunya. Adapun rumah ini adalah rumah para syuhada.
Dan aku adalah jibril. Ini adalah mikail. Sekarang angkatlah kepalamu!’
Aku lalu mengangkat kepalaku. Tiba-tiba aku melihat istana seperti awan.
Keduanya berkata,’itu adalah rumahmu.’
Aku berkata,’perkenankan aku memasuki rumahku!’
Jibril berkata, ’ kau masih memiliki sisa umur yang belum kau lalui dengan sempurna. Jika kau telah melewatinya dengan sempurna maka kau akan memasuki rumahmu’.”

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...